Risiko Investasi

Apakah Risiko Investasi itu?

Risiko investasi didefinisikan sebagai probabilitas atau ketidakpastian kerugian daripada keuntungan yang diharapkan dari investasi karena jatuhnya harga wajar sekuritas seperti obligasi, saham, real estat, dll. Setiap jenis investasi terkena beberapa tingkat risiko investasi seperti risiko pasar yaitu kerugian atas jumlah yang diinvestasikan atau risiko gagal bayar yaitu uang yang diinvestasikan tidak pernah dikembalikan kepada investor.

Jenis Risiko Investasi

Mari kita lihat berbagai jenis risiko investasi:

# 1 - Risiko Pasar

Risiko Pasar adalah risiko investasi kehilangan nilainya karena berbagai peristiwa ekonomi yang dapat mempengaruhi seluruh pasar. Jenis utama dari risiko pasar meliputi:

  • Risiko Ekuitas: Risiko ini berkaitan dengan investasi pada saham. Harga pasar saham bersifat volatile dan terus naik atau turun berdasarkan berbagai faktor. Dengan demikian, risiko ekuitas adalah penurunan harga pasar saham.
  • Risiko Suku Bunga: Risiko suku bunga berlaku untuk sekuritas hutang. Suku bunga mempengaruhi efek hutang secara negatif yaitu nilai pasar dari efek hutang meningkat jika tingkat bunga turun.
  • Risiko Mata Uang: Risiko Mata Uang berkaitan dengan investasi valuta asing. Risiko kehilangan uang pada investasi valuta asing karena pergerakan nilai tukar adalah risiko mata uang. Misalnya, jika dolar AS terdepresiasi ke Rupee India, maka nilai investasi dalam dolar AS akan berkurang dalam Rupee India.

# 2 - Risiko Likuiditas

Risiko likuiditas adalah risiko tidak dapat menjual sekuritas dengan harga yang wajar dan mengubahnya menjadi uang tunai. Karena kurangnya likuiditas di pasar, investor mungkin harus menjual sekuritas dengan harga yang jauh lebih rendah sehingga kehilangan nilainya.

# 3 - Risiko Konsentrasi

Risiko Konsentrasi adalah risiko kerugian atas jumlah yang diinvestasikan karena diinvestasikan hanya dalam satu sekuritas atau satu jenis sekuritas. Dalam risiko konsentrasi, investor kehilangan hampir semua jumlah yang diinvestasikan jika nilai pasar dari sekuritas tertentu yang diinvestasikan turun.

# 4 - Risiko Kredit

Risiko kredit berlaku untuk risiko gagal bayar atas obligasi yang diterbitkan oleh Perusahaan atau pemerintah. Penerbit obligasi mungkin menghadapi kesulitan keuangan karena tidak dapat membayar bunga atau pokok kepada investor obligasi sehingga, gagal memenuhi kewajibannya.

# 5 - Resiko Investasi Ulang

Resiko Reinvestasi adalah resiko kehilangan keuntungan yang lebih tinggi atas pokok atau pendapatan karena tingkat bunga yang rendah. Pertimbangkan obligasi yang memberikan pengembalian 7% telah jatuh tempo dan pokoknya harus diinvestasikan pada 5%, sehingga kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pengembalian yang lebih tinggi.

# 6 - Risiko Inflasi

Risiko Inflasi adalah risiko kehilangan daya beli karena investasi tidak memperoleh pengembalian yang lebih tinggi daripada inflasi. Inflasi menggerogoti keuntungan dan menurunkan daya beli uang. Jika laba atas investasi lebih rendah dari inflasi, investor memiliki risiko inflasi yang lebih tinggi.

# 7 - Risiko Horizon

Risiko Horizon adalah risiko pemendekan horison investasi karena kejadian pribadi seperti kehilangan pekerjaan, pernikahan atau membeli rumah, dll.

# 8 - Risiko Umur Panjang

Risiko Umur Panjang adalah risiko hidup lebih lama dari tabungan atau investasi, terutama yang berkaitan dengan pensiunan atau hampir pensiun.

# 9 - Risiko Investasi Asing

Risiko Investasi Asing adalah risiko berinvestasi di luar negeri. Jika Negara secara keseluruhan berisiko mengalami penurunan PDB, inflasi tinggi, atau kerusuhan sipil, investasi akan merugi.

Manajemen Risiko Investasi

Meskipun ada risiko dalam investasi tetapi risiko tersebut dapat dikelola dan dikendalikan. Berbagai cara dalam mengelola risiko antara lain:

  1. Diversifikasi: Diversifikasi termasuk menyebarkan investasi ke berbagai aset seperti saham, obligasi, dan real estat, dll. Hal ini membantu investor karena ia akan memperoleh keuntungan dari investasi lain jika salah satunya tidak bekerja. Diversifikasi dapat dicapai di berbagai aset dan juga di dalam aset (misalnya, berinvestasi di berbagai sektor saat berinvestasi di saham).
  2. Berinvestasi Secara Konsisten (Rata-rata): Dengan berinvestasi secara konsisten, yaitu menginvestasikan sejumlah kecil uang secara berkala, investor dapat menghitung rata-rata investasinya. Dia kadang-kadang akan membeli tinggi dan kadang-kadang membeli rendah dan mempertahankan harga biaya awal investasi. Namun, jika investasi naik di harga pasar, dia akan mendapatkan seluruh investasi.
  3. Berinvestasi untuk Jangka Panjang: Investasi jangka panjang memberikan hasil yang lebih tinggi daripada investasi jangka pendek. Meskipun ada volatilitas jangka pendek dalam harga sekuritas, namun, umumnya memperoleh keuntungan bila diinvestasikan dalam jangka waktu yang lebih panjang (5,10, 20 tahun).

Poin Penting

  • Ini adalah risiko kehilangan uang yang diinvestasikan karena jatuhnya harga wajar sekuritas.
  • Efek dengan resiko lebih tinggi memberikan keuntungan yang lebih tinggi.
  • Risiko tersebut terutama mencakup risiko pasar tetapi tidak terbatas pada risiko pasar. Ada jenis risiko lain seperti risiko kredit, risiko investasi kembali, dan risiko inflasi, dll.
  • Meskipun, risiko investasi berkaitan dengan hampir semua jenis investasi tetapi ini dapat dikurangi dengan diversifikasi, rata-rata investasi, dan investasi jangka panjang.

Kesimpulan

Risiko Investasi adalah ketidakpastian kehilangan jumlah yang diinvestasikan. Semua investasi membawa tingkat risiko kerugian tertentu, tetapi dengan pemahaman yang lebih baik dan mendiversifikasi risiko, investor mungkin dapat mengelola risiko ini. Dengan manajemen risiko yang lebih baik, investor akan dapat memiliki kekayaan finansial yang baik dan memenuhi tujuan finansialnya.