Penyebaran Kredit

Apa itu Credit Spread?

Credit Spread didefinisikan sebagai perbedaan hasil dari dua obligasi (sebagian besar memiliki jatuh tempo yang sama dan kualitas kredit yang berbeda). Jika obligasi Treasury 5 tahun diperdagangkan dengan imbal hasil 5% dan obligasi Korporat 5 tahun lainnya diperdagangkan pada 6,5%, maka spread over treasury akan menjadi 150 basis poin (1,5%)

  • Penyebaran kredit yang meningkat dapat menjadi perhatian karena dapat menunjukkan kebutuhan dana yang lebih besar dan lebih cepat oleh peminjam (Obligasi Korporasi dalam contoh di atas). Seseorang harus membantu situasi keuangan dan kelayakan kredit peminjam sebelum mempertimbangkan investasi apapun. Di sisi lain, penyempitan credit spread menunjukkan peningkatan kelayakan kredit.
  • Obligasi Pemerintah menawarkan imbal hasil yang lebih rendah menyoroti posisi keuangan ekonomi yang memuaskan karena tidak ada indikasi kelangkaan dana oleh negara.

Formula Penyebaran Kredit

Berikut adalah Rumus Penyebaran Kredit-

Penyebaran Kredit = (1 - Tingkat Pemulihan) (Probabilitas Default)

Rumusnya hanya menyatakan bahwa penyebaran kredit pada obligasi hanyalah produk dari probabilitas penerbit untuk gagal bayar 1 kali dikurangi kemungkinan pemulihan pada transaksi yang bersangkutan.

Faktor yang Mempengaruhi Penyebaran Kredit

Mari kita asumsikan sebuah perusahaan ingin meminjam dana dari pasar selama periode 15 tahun. Namun, perusahaan tidak yakin bagaimana pasar akan mengevaluasi risiko perusahaan yaitu kurangnya kejelasan tentang apa sebarannya. Biaya pinjaman dapat sangat terpengaruh jika selisih hasil tinggi.

Manajemen harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut sebelum mengambil keputusan tentang penerbitan utang:

  • Likuiditas
  • Pajak
  • Transparansi Akuntansi
  • Riwayat default jika ada
  • Likuiditas Aset

Semua faktor yang disebutkan di atas harus dipelajari dengan cermat karena dapat berdampak pada pelebaran spread. Setiap perbaikan dalam analisis perusahaan dapat mengakibatkan penyempitan spread.

Suku Bunga Berubah dengan Credit Spreads

Suku bunga bervariasi untuk berbagai jenis obligasi dan belum tentu sinkron. Misalnya, jika ada banyak ketidakpastian di pasar, investor cenderung memarkir dananya di safe havens seperti US Treasury yang menyebabkan imbal hasil turun karena ada lonjakan dana. Di sisi lain, imbal hasil obligasi korporasi akan meningkat karena tingkat ketidakpastian yang meningkat. Jadi, meskipun imbal hasil Treasury turun dalam hal ini, spreadnya melebar.

Menganalisis perubahan penyebaran kredit untuk kategori obligasi, orang bisa mendapatkan gambaran tentang seberapa murah (tersebar luas) atau mahal (penyebaran ketat) pasar untuk obligasi tersebut berkaitan dengan spread kredit historis.

Hubungan Credit Spread Dengan Risiko Kredit

Ada kesalahpahaman umum bahwa spread kredit adalah faktor tunggal terbesar dalam menentukan risiko kredit obligasi. Namun, ada beberapa faktor lain yang menentukan 'premi spread' obligasi di atas treasury lainnya.

Misalnya, obligasi dengan implikasi pajak yang menguntungkan seperti obligasi pemerintah kota dapat diperdagangkan dengan imbal hasil yang lebih rendah dari kas AS. Ini bukan karena pasar menganggapnya kurang berisiko tetapi karena persepsi umum tentang obligasi daerah yang dianggap hampir seaman treasury dan memiliki keuntungan pajak yang besar.

Demikian pula, banyak obligasi korporasi tidak likuid yang menunjukkan kemungkinan kesulitan dalam menjual obligasi setelah dibeli karena tidak ada pasar aktif untuk obligasi. Hal ini akan membuat investor mengharapkan imbal hasil yang lebih tinggi daripada sebaliknya sehingga meningkatkan credit spread.