Biaya Historis vs Nilai Wajar

Perbedaan Antara Biaya Historis vs. Nilai Wajar

Penilaian adalah masalah yang sangat subjektif. Penilaian adalah dasar untuk semua transaksi, analisis bisnis, dan semua kesepakatan merger dan akuisisi. Penilaian dapat dilakukan pada biaya historis, nilai wajar, nilai nosional, nilai intrinsik, dll. Tujuan utama melakukan penilaian adalah untuk mengidentifikasi nilai yang benar dari aset yang kesepakatan atau transaksi akan dilakukan. Hal ini tidak hanya membantu penjual untuk menentukan harga yang tepat untuk komoditas mereka, tetapi juga membantu dalam mencapai level untuk mengidentifikasi di kelas pasar mana pelanggan dapat diidentifikasi, dan kesepakatan dapat diselesaikan.

Dalam artikel ini, kita melihat Biaya Historis vs. Nilai Wajar secara detail -

Apakah Biaya Historis itu?

Biaya Historis berarti harga aktual saat transaksi dilakukan. Semua komoditas atau aset yang ada dalam neraca harus diungkapkan pada nilai historisnya. Biaya historis diterima secara global sebagai ukuran untuk mencatat pabrik dan peralatan properti. Ini akan selalu menampilkan aset berdasarkan sejarah, yang akan dipertimbangkan untuk menghitung penyusutan dan untuk masalah hukum lainnya.

Apakah Nilai Wajar itu?

Nilai wajar berarti nilai aktual aset di pasar pada hari itu. Nilai wajar sangat tergantung pada permintaan, ketersediaan, masa rusak, pasar, serangkaian asumsi, dll. Profesional diharuskan untuk menentukan nilai wajar aset, komoditas, atau benda tak berwujud. Nilai wajar juga dikenal sebagai nilai intrinsik, nilai aktuaria, harga pasar, dll.

Contoh Biaya Historis dan Nilai Wajar

Mari kita pahami biaya historis vs. nilai wajar dengan sebuah contoh

ABC Ltd memperoleh tanah seharga $ 100.000 pada tahun 2002.

  • Harga pasar sebenarnya dari tanah itu pada tahun 2018 adalah sekitar $ 1,75 juta.
  • Di sini tanah akan tercermin dalam neraca sebesar $ 100.000, yang tidak lain adalah nilai sejarah.

Nilai pasar $ 1,75 juta dianggap sebagai nilai wajar aset.

Biaya Historis vs. Infografis Nilai Wajar

Di sini kami memberi Anda 8 perbedaan teratas antara Biaya Historis vs. Nilai Wajar.

Biaya Historis vs. Nilai Wajar - Perbedaan Utama

Perbedaan penting antara Biaya Historis vs. Nilai Wajar adalah sebagai berikut -

  • Biaya historis adalah harga transaksi atau harga akuisisi di mana aset diperoleh, atau transaksi dilakukan, sedangkan Nilai Wajar adalah harga pasar yang dapat diambil aset dari rekanan.
  • Sesuai GAAP India, di India, kami mengikuti akuntansi berbasis sejarah. Namun, IFRS, di tingkat global, membutuhkan akuntansi berbasis nilai wajar.
  • Penyusutan aset tetap dihitung berdasarkan biaya historis sedangkan Penurunan nilai aset diperoleh berdasarkan nilai wajarnya.
  • Profesional dibutuhkan untuk penurunan nilai wajar sementara bahkan orang awam dapat memperoleh biaya historis.
  • Dalam Neraca, PP&E diungkapkan pada biaya historis sedangkan Instrumen Keuangan diungkapkan pada nilai wajar.
  • Penghitungan biaya historis mudah dan tersedia secara umum, sedangkan penghitungan nilai wajar sangat kompleks dan memerlukan keterampilan teknis dan khusus.
  • Perhitungan Biaya Historis tidak memerlukan asumsi apapun; Namun demikian, penghitungan nilai wajar itu sendiri bergantung pada berbagai asumsi dan berbagai metode penghitungan.
  • Salah satu utilitas laporan keuangan menggunakan hal yang sama untuk perbandingan. Akuntansi berbasis biaya historis tidak akan memberikan perbandingan yang lebih baik karena mungkin terdapat metode penyusutan yang berbeda, pencatatan persediaan, dll. Namun, akuntansi berbasis nilai wajar membantu komparabilitas yang lebih baik.

Biaya Historis vs. Perbedaan Head to Head Nilai Wajar

Sekarang mari kita lihat perbedaan head to head antara Biaya Historis vs. Nilai Wajar.

Dasar - Biaya Historis vs. Nilai WajarBiaya historisNilai wajar
DefinisiBiaya Historis adalah biaya di mana transaksi dilakukan, atau aset diperoleh.Nilai wajar berarti harga pasar saat ini yang dapat diambil aset tersebut.
Depresiasi / PenurunanPenyusutan selalu dihitung berdasarkan biaya historis.Penurunan selalu dihitung atas dasar nilai wajar.
Awam / ProfesionalOrang awam dapat dengan mudah mengidentifikasi biaya historis karena tidak lain adalah harga transaksi.Profesional / Aktuaris dibutuhkan untuk menghitung nilai wajar.
Item di NeracaSesuai GAAP India, Properti, Pabrik, dan Peralatan harus diungkapkan sebesar biaya historis di neraca.Sesuai GAAP India, Instrumen Keuangan harus diungkapkan pada Nilai Wajar di neraca.
Standar AkuntansiAS 16 membutuhkan penilaian berbasis biaya historisAS 30,31 dan 32, serta IFRS 9, mensyaratkan penilaian berdasarkan Nilai Wajar.
PerhitunganPerhitungan biaya historis mudah dan dapat dengan mudah diperoleh.Perhitungan nilai wajar sangat kompleks.
AsumsiBiaya Historis tidak memerlukan asumsi apa pun.Perhitungan Nilai Wajar membutuhkan berbagai asumsi yang menjadi dasar untuk menurunkan nilai wajar.
Dapat diperbandingkanPerbandingan ini tidak mungkin dilakukan dalam penilaian berbasis sejarah karena berbagai metode dapat diterapkan untuk penyusutan, penilaian persediaan, dll.Perbandingan dapat dilakukan antara 2 entitas dalam metode penilaian tersebut karena semua aset akan diungkapkan pada nilai wajar.

Pikiran Akhir

Penilaian sangat penting saat mendiskusikan bisnis. Nilai historis akan melacak nilai transaksi pada saat akuisisi, sedangkan nilai wajar menunjukkan nilai yang dapat diperoleh dari transaksi yang sama pada tanggal. Selain itu, ada banyak pendekatan dalam menghitungnya dan memperoleh penilaian yang berbeda berdasarkan berbagai asumsi. Selalu menantang untuk memilih metode yang tepat. Selain itu, akan ada dampak finansial berdasarkan metode yang dipilih.