Biaya Tetap vs Biaya Variabel

Perbedaan Antara Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Biaya tetap yang mengacu pada biaya yang harus dibayarkan tidak peduli ada produksi atau aktivitas penjualan dalam bisnis atau tidak seperti hutang sewa, hutang gaji dan hutang utilitas lainnya, sedangkan, biaya variabel mengacu pada biaya yang bervariasi dengan produksi barang & jasa yang meningkat seiring dengan peningkatan produksi dan sebaliknya seperti material langsung, tenaga kerja langsung, dll.

Dalam bidang keuangan dan ekonomi, salah satu istilah kritisnya adalah cost, yang artinya biaya produksi barang atau jasa. Adapun biaya produksi dapat diklasifikasikan menjadi dua kategori besar berdasarkan sifatnya, yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

  • Biaya tetap, seperti namanya, bersifat tetap selama periode tertentu, dan tidak bergantung pada tingkat aktivitas atau keluaran. Ini dapat dianggap sebagai biaya hangus. Salah satu contoh yang paling populer adalah depresiasi, yang dibebankan pada aset tetap suatu perusahaan. Sekarang, jumlah penyusutan tetap konstan (dengan menggunakan metode garis lurus) selama tahun operasi terlepas dari volume produksinya.
  • Di sisi lain, biaya variabel berbanding lurus dengan tingkat output atau volume produksi. Beberapa contoh populer adalah biaya tenaga kerja dan biaya material. Sekarang, tingkat produksi hanya memperoleh total tenaga kerja atau bahan mentah total.

Infografis Biaya Tetap vs. Biaya Variabel

Mari kita lihat perbedaan teratas antara biaya tetap vs. variabel.

Contoh

Menariknya, biaya tetap ditetapkan pada tingkat bruto tetapi dapat turun pada tingkat per unit dengan peningkatan produksi. Anggaplah aset tetap sebesar USD 1000 disusutkan selama 10 tahun, sehingga biaya penyusutan tahunan menjadi USD 100. Nah, jika perusahaan memproduksi 10 unit, maka biaya depresiasi adalah USD 10 per unit, sedangkan jika perusahaan memproduksi 100 unit , kemudian depresiasi per unit turun menjadi USD 1 per unit.

Sedangkan biaya variabel, di sisi lain, ditetapkan pada tingkat per unit tetapi meningkat secara linier pada tingkat bruto dengan peningkatan produksi. Mari kita pertimbangkan biaya tenaga kerja USD 10 per unit, dan jika perusahaan memproduksi 10 unit, maka total biaya tenaga kerja adalah USD 100, sedangkan jika perusahaan memproduksi 100 unit, maka total biaya tenaga kerja adalah USD 1000.

Total Biaya Produksi = Total Biaya Tetap + Total Biaya Variabel
  • Total biaya produksi untuk 10 unit = USD 1000 + USD 100 = USD 1100
  • Total biaya produksi untuk 100 unit = USD 1000 + USD 1000 = USD 2000

Perbedaan Utama

  • Biaya tetap tetap konstan pada tingkat kotor berapa pun volume produksinya. Sedangkan biaya variabel adalah biaya tersebut, yang berubah pada tingkat bruto dengan tingkat produksi.
  • Biaya tetap terkait dengan waktu karena hanya berubah setelah periode tertentu. Sedangkan biaya variabel terkait volume bervariasi dengan volume produksi.
  • Biaya tetap harus dibayar terlepas dari fakta apakah ada produk atau tidak. Sedangkan biaya variabel timbul ketika ada jenis produksi apapun.
  • Di tingkat unit, biaya variabel tetap sama, sedangkan biaya tetap per unit bervariasi. Biaya tetap per unit berkurang dengan peningkatan volume produksi dan sebaliknya.
  • Biaya produksi tetap termasuk overhead produksi tetap, overhead administrasi tetap, dan overhead penjualan & distribusi tetap. Biaya variabel, di sisi lain, termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya langsung lainnya, biaya overhead produksi variabel, biaya penjualan & distribusi variabel.

Tabel Perbandingan Biaya Tetap vs. Biaya Variabel

Dasar perbandinganBiaya tetapHarga bervariasi
AlamItu hanya berubah setelah periode tertentu.Itu berubah dengan volume produksi.
Tingkat kotorditetapkan pada tingkat bruto;Ini meningkat pada tingkat kotor dengan peningkatan produksi dan sebaliknya.
Tingkat unitIni menurun pada tingkat per unit dengan peningkatan produksi dan sebaliknya.ditetapkan pada tingkat per unit;
Pengaruh terhadap profitabilitasTingkat produksi yang lebih tinggi mengurangi biaya tetap per unit, yang meningkatkan profitabilitas.Tingkat produksi tidak memengaruhi biaya per unit dan, dengan demikian, tidak berdampak pada profitabilitas.
Risiko terkaitBiasanya padat modal dan, karenanya, berisiko jika perusahaan tidak mencapai tingkat produksi yang memadai.Ini meningkat dengan tingkat produksi pada tingkat yang konstan dan diukur pada tingkat unit.
Tingkat kendaliBiaya tetap tidak dapat dikontrol dan harus dibayar.Perusahaan dapat mengontrol biaya variabel dengan cara mengontrol volume produksi.
Margin kontribusiKami tidak mempertimbangkannya dalam perhitungan margin kontribusiKami menghitung margin kontribusi dengan mengurangi biaya variabel per unit dari harga jual per unit untuk memastikan profitabilitas suatu produk (semakin tinggi kontribusi lebih baik produk)
Pada produksi NolBiaya tetap timbul bahkan jika tidak ada produksiTidak ada biaya variabel dalam kasus tingkat produksi nol
ContohGaji, Depresiasi, Asuransi, Sewa, Pajak, dll.Biaya bahan baku, upah tenaga kerja, komisi penjualan / insentif, biaya pengepakan, dll.

Pikiran Akhir

Sesuai penjelasan di atas, kedua kategori biaya sangat berbeda dan memiliki peran penting dalam analisis keuangan. Volume produksi yang lebih tinggi menghasilkan penyerapan yang lebih baik dari biaya produksi tetap, yang meningkatkan profitabilitas, sedangkan biaya variabel per unit berperan penting dalam memastikan margin kontribusi di tingkat produk. Jadi, kedua kategori tersebut digunakan dengan cara yang unik satu sama lain. Dengan demikian, sangat penting untuk memahami berbagai aspek dari keduanya agar berhasil menerapkannya dalam skenario bisnis. Saya harap artikel ini membantu Anda menguraikan dua kategori biaya.