Hukum Menurunnya Utilitas Marjinal

Apa Hukum Menipisnya Utilitas Marjinal?

The Law of Diminishing Marginal Utility menyatakan bahwa jumlah kepuasan yang diberikan oleh konsumsi setiap unit tambahan dari suatu barang menurun ketika kita meningkatkan konsumsi barang itu. Utilitas Marjinal adalah perubahan utilitas yang berasal dari konsumsi unit tambahan suatu barang.

Grafik Hukum Penurunan Utilitas Marjinal

Jika kita merepresentasikan hukum utilitas marginal yang semakin berkurang dengan menggunakan grafik, akan terlihat seperti gambar di bawah ini. Dalam gambar ini, sumbu x mewakili jumlah unit barang yang dikonsumsi dan sumbu y mewakili utilitas marjinal barang tersebut. Perhatikan bahwa saat kita meningkatkan jumlah unit, utilitas marjinal dari setiap unit tambahan turun. Itu terus jatuh sampai menjadi nol dan kemudian jatuh lebih jauh menjadi negatif. Artinya setelah titik tertentu, mengkonsumsi barang tersebut akan menimbulkan ketidakpuasan bagi konsumen.

Contoh Hukum Menurunnya Utilitas Marginal

Mari kita pahami konsepnya terlebih dahulu dengan menggunakan beberapa contoh yang sangat mendasar dari hukum utilitas marginal yang semakin berkurang.

Contoh 1

Misalkan jika seseorang sangat lapar dan tidak makan apapun sepanjang hari. Saat dia akhirnya mulai makan, gigitan pertama akan memberinya banyak kepuasan. Saat dia terus makan lebih banyak, nafsu makannya akan turun dan sampai pada titik di mana dia tidak mau makan lagi.

Contoh # 2

Misalkan ada pabrikan yang memiliki permintaan besar akan produknya. Untuk memenuhi permintaan ini pabrikan akan mempekerjakan lebih banyak tenaga kerja. Namun pada akhirnya, akan ada titik di mana mempekerjakan lebih banyak pekerja tidak benar-benar menguntungkan organisasi. Faktanya, mempekerjakan lebih banyak pekerja hanya menurunkan produksi per pekerja karena kuantitas yang diminta dipenuhi oleh jumlah pekerja yang lebih sedikit. Contoh ini menggambarkan hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang karena setelah titik tertentu, mempekerjakan pekerja tambahan tidak akan menguntungkan organisasi.

Asumsi Hukum Menurunnya Utilitas Marjinal

  • Konsumen Rasional - Ini menuntut konsumen untuk berperilaku rasional. Mereka harus membuat keputusan rasional setiap saat. Hukum mengasumsikan bahwa konsumen berusaha untuk memaksimalkan utilitas setiap saat tergantung pada pendapatan mereka.
  • Konsumsi Berkelanjutan - Asumsi ini sangat penting agar hukum berlaku. Artinya konsumen terus mengkonsumsi setiap unit tambahan barang tersebut. Seharusnya tidak ada interval antara konsumsi unit tambahan. Misalnya, jika orang yang lapar makan pizza untuk makan siang dan kemudian makan lebih banyak pizza untuk makan malam, undang-undang tersebut dilanggar karena konsumen kembali lapar dan memperoleh peningkatan utilitas dari pizza kedua daripada jika dia memakannya tepat setelah makan siang. Jadi interval antara konsumsi unit tambahan menyebabkan pelanggaran hukum.
  • Standard Size of Units - TUkuran setiap unit harus standar. Jika seseorang minum setengah gelas air, minum setengah gelas lagi setelah itu mungkin tidak mengurangi kegunaannya karena dia belum mendapatkan kegunaan total dari mengkonsumsi satu unit penuh barang yang dikonsumsi di sini. Mengurangi ukuran unit yang dikonsumsi tidak konsisten dengan hukum utilitas marjinal yang semakin berkurang.

Pengecualian dari Penurunan Utilitas Marginal

  • Kecanduan / Hobi - Hukum ini tidak berlaku untuk kecanduan. Kegunaan marjinal dari memiliki segelas alkohol tambahan tidak berkurang untuk seorang pecandu alkohol. Demikian pula dalam hal hobi, seseorang yang suka melukis mungkin tidak mengalami berkurangnya utilitas marginal dalam membuat lukisan baru.
  • Barang Langka - Ini juga tidak berlaku untuk barang langka. Hal ini terutama berlaku untuk penggemar yang mengejar barang-barang semacam itu dan sangat menyukainya. Misalnya, membeli jam tangan edisi terbatas mungkin akan memberikan kepuasan lebih bagi seorang penggila yang suka mengoleksi jam tangan dan sudah memiliki banyak jam tangan.
  • Asumsi Tidak Realistis - Asumsi yang dibuat oleh undang-undang ini tidak selalu benar. Seorang konsumen mungkin membuat keputusan yang tidak rasional, mungkin ada interval antara konsumsi unit barang, dll. Pelanggaran asumsi ini dapat menyebabkan hukum tidak berlaku untuk situasi tertentu.

Kesimpulan

Hukum utilitas marginal yang semakin berkurang adalah konsep yang dipelajari secara luas di dunia ekonomi. Ini membantu kita memahami mengapa konsumen semakin tidak puas dengan konsumsi setiap unit tambahan suatu barang. Hukum didasarkan pada teori ordinal utilitas dan membutuhkan asumsi tertentu agar benar. Namun, ada pengecualian karena undang-undang tersebut mungkin tidak berlaku dalam beberapa kasus.