Penganggaran Risiko

Definisi Penganggaran Risiko

Penganggaran risiko adalah jenis alokasi portofolio di mana risiko portofolio didistribusikan di antara berbagai kelas aset dengan tujuan untuk memaksimalkan pengembalian portofolio total sekaligus menjaga risiko portofolio total minimal.

Pendekatan yang paling umum untuk alokasi portofolio didasarkan pada modal, yaitu berapa proporsi modal yang harus dimasukkan ke dalam saham atau obligasi atau kelas aset sejenis lainnya. Misalnya, jika saya memiliki $ 100 dengan saya dan menginvestasikan $ 80 pada saham dan $ 20 dalam obligasi, kita tahu alokasi modal kita untuk setiap kelas aset tetapi kita tidak tahu berapa banyak risiko secara kuantitatif yang telah kita tetapkan pada saham dan berapa banyak untuk obligasi. Dalam penganggaran risiko, investor harus terlebih dahulu menghitung berapa proporsi dari keseluruhan risiko portofolio yang diwakili oleh masing-masing kelas aset dan kemudian menghitung terbalik proporsi setiap kelas aset untuk meminimalkan risiko portofolio total.

Perhitungan Penganggaran Risiko dengan Contoh

Penganggaran risiko terutama menggunakan tiga langkah yaitu pengukuran risiko, atribusi risiko, dan alokasi risiko.

Anda dapat mengunduh Template Excel Penganggaran Risiko ini di sini - Template Excel Penganggaran Risiko

Mari kita lihat contoh untuk memahami bagaimana penganggaran risiko bekerja. Misalkan kita memiliki dua kelas aset X & Y dengan bobot yang sama dan lima nilai pengembalian berikut.

Pengembalian portofolio dapat dengan mudah dihitung menggunakan metode rata-rata tertimbang dengan mempertimbangkan bobot 50:50 (Wx, Wy) dari setiap kelas aset. Selanjutnya, kami menghitung deviasi standar (yang merupakan ukuran risiko atau volatilitas) dari setiap kelas aset (σ x , σ y ) menggunakan rumus bawaan. Kami juga menghitung korelasi antara dua kelas aset (Kor xy ) menggunakan rumus bawaan.

Oleh karena itu, perhitungan deviasi standar portofolio (σ p) menggunakan rumus di bawah ini dapat dilakukan sebagai berikut,

  • σ p 2 = (Wx * σ x ) 2 + (Wy * σ y ) 2 + 2 * Wx * σ x * Wy * σ y * Corr xy
  • = (50% * 2,42%) ^ 2+ (50% * 3,50%) ^ 2+ (2 * 50% * 50% * 2,42% * 3,50% * 0,752246166)) ^ 0,5
  • Portofolio SD = 2,775%

Tujuan penganggaran risiko adalah untuk meminimalkan risiko portofolio secara keseluruhan σ p dengan memvariasikan bobot portofolio Wx dan Wy.

Cara paling jelas untuk mencapai hal ini adalah dengan mengurangi proporsi aset paling berisiko. Namun hal ini akan mempengaruhi return portofolio karena aset paling berisiko seringkali memiliki return tertinggi.

Untuk mengatasi masalah ini daripada meminimalkan deviasi standar portofolio, kami meminimalkan rasio yang disebut Sharpe Ratio yang diberikan dengan rumus berikut:

SR = (Rp - Rf) / σ p , dimana Rp dan Rf masing-masing adalah return portofolio dan return bebas risiko secara keseluruhan.

Rasio Sharpe dengan cara yang kasar menandakan risiko pengembalian per unit portofolio. Oleh karena itu kami meminimalkan Rasio Sharpe portofolio (SR) dengan memvariasikan proporsi berbagai kelas aset.

Tabel berikut memberikan nilai untuk berbagai parameter penganggaran risiko untuk contoh di atas.

Oleh karena itu, perhitungan Sharpe ratio menggunakan rumus di atas adalah sebagai berikut:

  •  = (7,5% -3%) / 2,775%
  • Rasio Sharpe = 1,62

Jenis / Komponen Penganggaran Risiko

Tidak seperti penganggaran modal dalam model penganggaran risiko, kita dapat memasukkan eksposur risiko portofolio ke berbagai faktor eksternal seperti inflasi, pertumbuhan ekonomi, suku bunga, dan sebagainya. Untuk menetapkan anggaran risiko ke faktor eksternal, investor harus membangun hubungan antara setiap kelas aset dan faktor eksternal dan kemudian setelah mempertimbangkan asumsi volatilitas dan korelasi antara ini, model risiko yang tepat dapat dibangun.

Risiko portofolio juga dapat diuraikan menjadi komponen aktif dan pasif yang mirip dengan teknik yang dibahas di atas. Komponen pasif pada umumnya merupakan tolak ukur yang tepat sedangkan komponen aktif merupakan risiko akibat pengelola dana yang dipekerjakan oleh investor.

Pada gambar di atas, kita dapat melihat bahwa 95% risiko portofolio disebabkan oleh perilaku kelas aset individu sedangkan 5% disebabkan oleh manajer investasi yang dipekerjakan.

Keuntungan

  • Penganggaran risiko membantu investor untuk mengoptimalkan kinerja portofolio dan pada saat yang sama menjaga risiko yang ia rasa nyaman.
  • Ini adalah teknik yang ampuh karena memperhitungkan tidak hanya kelas aset tetapi juga untuk efek korelasi dari berbagai kelas aset
  • Penganggaran risiko juga dapat menjelaskan pengaruh faktor eksternal pada portofolio dan interaksinya dengan berbagai kelas aset yang tidak mungkin dilakukan dalam penganggaran modal.

Kekurangan / Keterbatasan

  • Batasan utama penganggaran risiko adalah kesulitan operasionalnya. Manajemen portofolio aktif yang menggunakan penganggaran risiko memerlukan data dan analisis statistik yang berkelanjutan.
  • Kedua, penganggaran risiko memerlukan keahlian teknis yang sangat sulit dicapai atau disediakan oleh sebagian besar investor ritel, dan karenanya metode ini kurang dapat diterima di kalangan massa.

Kesimpulan

Penganggaran Risiko adalah salah satu metode terbaru untuk optimalisasi portofolio dan akan digunakan bersama dengan metode penganggaran modal yang lebih umum. Manfaat utama Penganggaran Risiko adalah membantu investor untuk secara hati-hati menyeimbangkan risikonya di antara berbagai kelas aset, faktor eksternal, dan peran manajer dana aktif. Tetapi analisis terperinci diperlukan untuk menemukan korelasi antara faktor eksternal dan kelas aset, yang jika dilakukan dengan tidak tepat dapat membuat seluruh model pengoptimalan tidak valid.